
KUBATOTO – Instruktur Vincenzo Italiano lalu Bologna tidak ada sabar untuk bermain berjuang melawan AC Milan pada final Piala Italia yang dimaksud akan berlangsung pada 14 Mei mendatang.
Bologna mengamankan tiket ke final, setelahnya pada semifinal ronden kedua merekan menang 2-1 menghadapi tamunya Empoli, hari terakhir pekan dini hari WIB. Hasil itu menimbulkan Rossoblu menang agregat 5-1.
“Ini adalah target, mimpi dari kota kemudian klub ini. Kami telah lama mencapai sesuatu yang digunakan luar biasa, menghormati Piala Italia sejak awal, oleh sebab itu di mana telah sampai pada tahap akhir, semua pasukan ingin mencapai final,” kata Italiano dikutipkan dari Sport Mediaset.
“Kami mendedikasikan pencapaian ini untuk para suporter dalam stadion luar biasa ini, yang tersebut membantu para pemain dari awal hingga akhir. Kami dedikasikan ini untuk masyarakat Bologna dengan sepenuh hati,” lanjutnya.
Mereka sebelumnya sudah ada menang 3-0 pada seri pertama di markas Empoli. Bologna kemudian menang 2-1 dalam stadion sendiri berkat sundulan Giovanni Fabbian kemudian Thijs Dallinga.
Bologna tidaklah diperhitungkan pasca kepergian pembimbing sebelumnya Thiago Motta, juga hengkangnya atlet bintang seperti Joshua Zirkzee juga Riccardo Calafiori. Namun yang tersebut berjalan Italiano justru melampaui pencapaian pendahulunya.
“Saya senang mampu berada di final. Saat saya bertemu dengan para pemilik klub, merek memaparkan ingin melaju sejauh kemungkinan besar pada suatu turnamen, sekarang tinggal satu langkah lagi, tapi kami sudah ada mencatat sejarah dengan mengakibatkan semua penduduk ini ke Roma,” papar Italiano.
Dalam kesempatan itu, Italiano juga menyebutkan bahwa partisipasi ke Kejuaraan Champions benar-benar membantu pasukannya untuk mendongkrak mentalitas, intensitas, lalu kekuatannya.
Para pemain Bologna merayakan kemenangan bersatu Italiano setelahnya peluit akhir dengan bercanda menepuk-nepuk kepala sang pelatih. Ia pun telah lama siap untuk kembali “dikerjai” para pemainnya seandainya Bologna mampu menjuarai Piala Italia.
“Saya semata-mata berharap bisa saja tampil luar biasa, masuk ke pertandingan dengan kepercayaan diri seperti ini, tak lama kemudian mencoba menunggangi gelombang antusiasme. Kami akan menghadapi grup hebat penuh pemain juara, tapi ini pertandingan (final) belaka dimainkan sekali dan juga apa pun mampu terjadi,” papar sang pelatih.
“Kami tak sabar untuk pergi ke Roma dengan dukungan 30.000 fans di Stadio Olimpico,” pungkasnya.
Jangan lupa membaca artikel tentang Scatter Hitam di >Â Informasi Pola Scatter Hitam